Jakarta - Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta menjadi tuan rumah pada Rapat Persiapan Penyelenggaraan Nasional Pemantapan Mutu Eksternal (PN-PME) atau External Quality Assurance (EQA) Labkes Tahun 2018 pada awal Januari 2018 yang lalu. Rapat yang dibuka oleh Kepala BBLK Jakarta dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes ini dihadiri oleh perwakilan keempat BBLK beserta Kasubdit Mutu dan Akreditasi Fasyankes Lain dr. Kamal Amiruddin, MARS.
Rapat ini bertujuan untuk melakukan evaluasi PN-PME tahun 2017 dan menyamakan persepsi terkait seluruh aspek penyelenggaran PN-PME Labkes di tahun 2018, sehingga potensi hambatan dapat ditekan seminimal mungkin sehingga PNPME tahun 2018 dapat terlaksana dengan lebih berkualitas dan lancar. PME/EQA sangat perlu diikuti oleh seluruh labkes baik yang mandiri maupun labkes yang dimiliki oleh fasyankes seperti labkes di puskesmas, RS bahkan Unit Transfusi Darah (UTD). PNPME ini merupakan langkah awal sebelum labkes dan fasyankes menempuh akreditasinya.
Evaluasi mencakup antara lain standar bahan kontrol yang digunakan yang meliputi uji homogenitas dan stabilitas, kapasitas volume, alat dan lain-lain. Skema yang digunakan mengacu pada SNI ISO/IEC 17043:2010, yang mana pelaksanaan PN-PME Siklus I dilaksanakan pada April 2018 dan Siklus II pada September 2018. Bidang lingkup pengujian PME meliputi Hematologi, Kimia Klinik, Urinalisa (masing-masing dilakukan dalam 2 level), Imunologi (Anti HIV, Syphilis, HBsAg dan Anti HCV), dan Mikrobiologi (Mikroskopis BTA dan Mikroskopis Telur Cacing) dengan metode evaluasi secara kualitatif dan kuantitatif sesuai bidang lingkup.
4 BBLK sebagai UPT Kemenkes telah ditunjuk menjadi PN-PME dan sebagai Labkes Pembina untuk wilayah kerjanya masing-masing, sehingga apabila pada hasil evaluasi PN-PME masih ditemukan adanya labkes yang masih belum memenuhi standar pelaksanaan PME nya maka akan ditempuh langkah-langkah untuk mendorong agar labkes tersebut segera tercapai perbaikan pemenuhan standar sehingga kualitas pemeriksaan/pengujian labkes terjamin standar mutunya.
Kontributor:
Saras Asritria Amanda – Staf humas BBLK Jakarta